Jakarta - Pasar properti pada semester I-2012 masih tumbuh pada kisaran 20% lebih. Pertumbuhan ini ditopang kredit komersial yang meningkat. Sayangnya, hal ini tidak diikuti dengan realisasi kredit program pemerintah atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang baru 5 persen dari target pada awal 2012.
"Pasar masih bagus di semester I, tumbuhnya lebih dari 20%. Namun untuk kredit program tidak bisa," kata Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso kepada detikFinance, di Menara Kadin, Selasa (26/6/2012).
Angka realisasi kredit komersial masih on track. Berbeda 180 derajat dibandingkan FLPP, seiring sempat terhentinya kredit program di awal 2012. Data perbankan menunjukkan, pencairan FLPP baru 5% menjelang tutup semester I ini.
"Kita bisa lihat sama-sama dari data perbankan. Jangan pakai data Kemenpera," tuturnya.
Pasar properti komersial, lanjut Setyo tetap melaju. Khususnya pada wilayah Jabodetabek yang menjadi pasar terbesar untuk pulau Jawa.
Namun seiring pembangunan masing-masing daerah, membawa angin segar pasar properti di luar Jawa. REI mencatat terjadi lonjakan pertumbuhan pada wilayah Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
"Kita tahu Sulsel jadi pintu gerbang wilayah timur. Daerah-daerah lain tumbuh dengan masing-masing faktor seperti komoditi," tegasnya.
by http://finance.detik.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !