Moskow - Indonesia terus gencar menjajaki kerjasama investasi dengan Rusia. Kerjasama yang akan digarap oleh kedua belah pihak beragam, mulai dari pabrik mie instan sampai teknologi nuklir.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai memimpin delegasi Indonesia dalam Sidang Komite Bersama dengan pemerintah Rusia, mengatakan, kerjasama yang paling dekat realisasinya adalah pembangunan sarana infrastruktur kereta api di Kalimantan Timur. Namun ada banyak lagi kerjasama yang dijajaki.
"Indonesia ingin mengambil gandum Rusia dan akan membangun pabrik mie instan dan pabrik berbasis gandum di Rusia," ujar Hatta usai pertemuan tersebut di Presiden Hotel, Moskow, Senin malam (25/6/2012).
Hatta juga mengatakan, Indonesia akan mengembangkan 'nuklir damai' dengan Rusia karena pemerintah negeri beruang merah ini memang mempunyai teknologinya.
"Kami juga ingin mengembangkan pembangunan satelit penginderaan, telekomunikasi, dan pemantauan cuaca untuk mengantisipasi bencana alam," ujar Hatta.
Selain itu ada juga rencana realisasi penerbangan langsung oleh maskapai Indonesia ke Rusia, dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata kedua negara.
Selain itu, Indonesia juga akan lebih gencar mengirim mahasiswanya untuk belajar di Rusia. Kenapa?
Dari info yang dihimpun detikFinance, saat ini hanya sekitar 120 mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia. Sementara Malaysia mengirim sekitar 3.000 mahasiswanya ke Negeri Beruang Merah itu dan hampir 90% adalah jurusan kedokteran.
Ilmu kedokteran dan teknik di Rusia cukup bagus. Bahkan biaya pendidikan menjadi dokter di Rusia lebih murah.
"Di bidang pendidikan, Indonesia akan mendorong pelajarnya belajar ke Rusia. Lalu ada juga beasiswa bagi mahasiswa Rusia untuk mengambil pendidikan ke Indonesia," cetus Hatta.
(dnl/hen)
Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai memimpin delegasi Indonesia dalam Sidang Komite Bersama dengan pemerintah Rusia, mengatakan, kerjasama yang paling dekat realisasinya adalah pembangunan sarana infrastruktur kereta api di Kalimantan Timur. Namun ada banyak lagi kerjasama yang dijajaki.
"Indonesia ingin mengambil gandum Rusia dan akan membangun pabrik mie instan dan pabrik berbasis gandum di Rusia," ujar Hatta usai pertemuan tersebut di Presiden Hotel, Moskow, Senin malam (25/6/2012).
Hatta juga mengatakan, Indonesia akan mengembangkan 'nuklir damai' dengan Rusia karena pemerintah negeri beruang merah ini memang mempunyai teknologinya.
"Kami juga ingin mengembangkan pembangunan satelit penginderaan, telekomunikasi, dan pemantauan cuaca untuk mengantisipasi bencana alam," ujar Hatta.
Selain itu ada juga rencana realisasi penerbangan langsung oleh maskapai Indonesia ke Rusia, dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata kedua negara.
Selain itu, Indonesia juga akan lebih gencar mengirim mahasiswanya untuk belajar di Rusia. Kenapa?
Dari info yang dihimpun detikFinance, saat ini hanya sekitar 120 mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia. Sementara Malaysia mengirim sekitar 3.000 mahasiswanya ke Negeri Beruang Merah itu dan hampir 90% adalah jurusan kedokteran.
Ilmu kedokteran dan teknik di Rusia cukup bagus. Bahkan biaya pendidikan menjadi dokter di Rusia lebih murah.
"Di bidang pendidikan, Indonesia akan mendorong pelajarnya belajar ke Rusia. Lalu ada juga beasiswa bagi mahasiswa Rusia untuk mengambil pendidikan ke Indonesia," cetus Hatta.
(dnl/hen)
Wahyu Daniel - detikfinance
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !